Berbicara kepada suami bukan hal mudah, terutama ketika Anda mencoba menyampaikan keluhan padanya. Nyatanya, apa yang Anda katakan belum tentu sama dengan apa yang ia dengar. Seperti yang dikutip dari Womansday, berikut lima keluhan istri yang sering kali tak dimengerti oleh para suami.
Istri mengatakan : "Keluargamu membenci aku."
Suami mendengar : "Keluargamu itu gila, semua salahmu jika mereka tak suka aku."
"Wanita
senang membicarakan segala hal mengenai hubungan, sedangkan pria
berpikir untuk segera memperbaiki masalah," ujar Terri Orbuch, penulis
buku '5 Simple Steps to Take Your Marriage from Good to Great'. Ketika
Anda menyatakan keluhan yang mengandung kata "kamu" atau "milik kamu",
suami jadi merasa disalahkan. Orbuch menyarankan untuk 'mengeluh' dengan
cara yang lebih baik, misalnya," Aku ingin lebih dekat dengan keluarga
kamu. Apa yang harus dilakukan ya?".
Istri mengatakan : "Aku pikir kamu perlu cari pekerjaan baru."
Suami mendengar : "Kamu pecundang. Aku berharap menikahi pria yang menghasilkan banyak uang."
"Menilai
pilihan suami mengenai pekerjaannya sama seperti meragukan
kejantanannya," jelas Doug Hirschhorn, penulis '8 Ways to Great: Peak
Performance on the Job and in Your Life'. Pria menyukai kerjasama, jika
ia tidak mendapatkan penghasilan seperti yang Anda harapkan, tunjukkan
padanya bahwa Anda berdua akan berusaha mengubah situasi ini sehingga
tak terlihat seperti 'kesalahan suami'. Katakan padanya," Aku pikir kamu
tidak dibayar sesuai dengan pekerjaanmu yang seharusnya. Bagaimana jika
kita mencari pekerjaan lain yang mau membayar usaha kamu lebih mahal?".
Istri mengatakan : "Aku harap kamu bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak-anak."
Suami mendengar : "Kamu ayah yang buruk."
"Suami
mungkin merasa tidak nyaman ketika bersama anak-anak karena Anda selalu
mengkritik cara mendidiknya," kata Orbuch. Ketimbang mengkritik, lebih
baik tanyakan opininya, karena bisa bantu membangun kepercayaan dirinya.
Beritahu suami," Anak-anak rindu sama ayahnya. Yuk, kita buat kegiatan
seru bareng mereka." Setelah Anda dan suami menganut paham yang sama
tentang kedisiplinan, usahakan untuk tidak menilai caranya berinteraksi
dengan anak-anak.
Istri mengatakan : "Aku harus mengerjakan banyak tugas rumah tangga."
Suami mendengar : "Kamu pemalas."
"Pria
tidak pandai berempati. Mereka juga tidak akan mengatakan 'kamu benar,
kamu terlalu banyak bekerja'," jelas Orbuch. Anda pun akan sulit untuk
menyadari bahwa sang suami telah melakukan beberapa pekerjaan rumah
tangga, seperti mengganti oli mobil Anda atau membuang sampah. Menyadari
kontribusi suami akan memotivasinya untuk membantu Anda. Coba katakan,"
Aku sangat menghargai kamu telah membersihkan garasi minggu lalu,
Bagaimana jika kita membagi pekerjaan rumah tangga agar lebih adil?"
Istri mengatakan : "Kamu tidak menghargai saya."
Suami mendengar : "Kamu tidak mencintai saya."
"Wanita
menginginkan penegasan melalui kata-kata, namun pria menunjukka
apresiasi mereka melalui tindakan," kata Orbuch. Mungkin Anda berdua
telah lupa caranya bersyukur dan memberi pujian. Daripada mengeluh,
lebih baik katakan," Kadang-kadang aku butuh pengakuan dari apa yang
telah aku lakukan kepada keluarga kita. Aku juga lupa untuk mengakui apa
saja yang telah kamu lakukan. Bagaimana jika kita saling memberikan
penghargaan kembali?".
[Sumber: Wolipop]
Keluhan Istri Tak Dimengerti Suami
Written By Admin on Rabu, 27 Juni 2012 | 27.6.12
Label:
hubungan,
komunikasi,
lelaki,
pernikahan,
wanita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar